Cianjur adalah salah satu kabupaten yang termasuk dalam
provinsi Jawa Barat dan termasuk Suku Sunda. Di kabupaten Cianjur ini terdapat
tiga pilar budaya yang di sebut tilu M yang artinya maos, mamaos, maen po. Yang
di maksud dengan maos artinya ngaos atau membaca kitab suci orang islam yaitu
al-quran yang bertujuan untuk beribadah kepada Allah Yang Maha Esa, karena
sebagian besar di kabupaten Cianjur ini menganut agama islam. Mamaos sering
disebut juga tembang Cianjuran yaitu seni suara Sunda yang di nyanyikannya
memiliki tujuan agar kita bisa berhubungan dengan tiga hal yaitu : manusia
dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan sang pencita alam
semesta yaitu Alah Yang Maha Esa. Dan
yang ke tiga yaitu maen po yang artinya sama
dengan pencak silat hanya perbedaannya maen po ini karena berhubungan
dengan seni jadi menggunakan musik.
Di sini saya akan membahas lebih mendalam tentang budaya
Cianjur yang ke dua yaitu budaya dengan seni suara yang di sebut Mamaos cianjur
atau tembang Cianjuran. Di mulai dari sejarahnya mamaos cianjuran atau tembang
cianjuran ini terbentuk pada masa pemerintahan bupati Cianjur yang ke sembilan
yaitu Raden Aria Adipati Kusumahningrat. RAA. Kusumahningrat ini adalah orang
yang membuat tembang Cianjuran ini yang disebut mamaos. Beliau sering membuat
lagunya di sebuah bangunan yang bernama pancaniti. Oleh karena itu Raden Aria
Adipai Kusumahningrat di sebut juga dalem pancaniti. Mamaos berasal dari
berbagai seni suara Sunda, seperti pantun, beluk atau mamaca, degung, serta
tembang macapat jawa yang di sebut pupuh. Lagu mamaos yang di ambil dari vokal
seni pantun dinamakan lagu pantun atau papantunan. Sedangkan lagu-lagu yang
berasal dari bahan pupuh di sebut tembang. Lagu-lagu mamaos berlaras pelog atau
degung, sorog atau madenda, salendro serta mandalungan. Berdasarkan asal dan
sifat lagunya mamaos di kelompokan dalam beberapa wanda, yaitu : papantunan,
jejemplangan, dedegungan, rarancagan, dan panambih. Mamaos sekarang sering di
pakai dalam hiburan hajatan perkawinan, khitanan, acara adat lainnya dan
sebagai hiburan.
Peralatan musik yang di pakai dalam tembang Cianjuran atau
mamaos diantaranya kecapi indung, kecapi rincik dan suling, kalau ada lagu
panambih biasanya kecapi induk di barengi dengan kecapi rincik. Kecapi terbuat
dari kayu yang keras dan kawat tembaga. Kecapi cianjuran berbeda dengan kecapi
kawih, biasanya kecapi cianjuran berukuran lebih besar dan menyerupai perahu
sehingga suaranya lebih merdu. Sedangkan suling terbuat dari bambu tamiang yang
di beri lubang nada. Biasanya mamaos terdiri dari empat orang dimana
masing-masing memiliki tugas sendiri yaitu pemain kecapi indung, pemain kecapi
rincik pemain suling dan vokal. Busana yang di pakai laki-laki adalah baju
taqwa, sinjang, dengan benggol atau iket di kepala sebagai aksesorisnya.
Sedangkan pakaian yang di pakai oleh perempuan yaitu kebaya, sinjang, selendang
dan biasanya memakai sanggul.
Contoh lagu mamaos
cianjuran :
PAPATAT
Daweng diajar
ludeung,
Pusaka dayeuh
Cianjur
Kawitna ti Cibalagung
Cibalagung kantun
suwung
Nya ngalih ka
Pamoyanan
Pamoyanan kantun
ngaran
Nya ngalih ka tebeh
wetan
Badak putih
tetenggerna
Dugika ayeuna pisan
SUNDA MEKAR
Cacandran para
luluhur
Ciri bumi dayeuh
panca tengah
Ciri dayeuh
pancatengah
Lemah duhurna lemah
lengkobna
Lemah padataranana
(GELENYU...)
Nagara bukti wibawa
Parlambangna
congkrang
kujang papasangan
(GELENYU...)
Yasana para
pujangga
Teu sulaya
dinyatana
KRENNN
BalasHapusCaesar Casino: Online Casino for real money at ShootCasino
BalasHapusPlay online casino 1xbet games for real money at ShootCasino! Play the best slots, table games and live 제왕카지노 casino games for deccasino real money at the best